Konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)


Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing – masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.

Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.

PELATIHAN HOUSEKEEPING DAN BUDAYA 5R

Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) akan menyelenggarakan pelatihan internal singkat mengenai housekeeping dan budaya 5R, pada :

Hari/Tanggal     :   Rabu, 28 Mei 2008

Jam                    :   08.30  –  15.00

Tempat              :   Ruang Rapat Lantai II, Kantor Pusat

Peserta              :   Biro/SPI/Sekper/Divisi/Wil II/Proyek

Instruktur          :   Sekretaris P2K3

Materi pelatihan bisa diunduh di sini     :   Download    (dari rapidshare.com)

                                                                           Download     (dari 4shared.com) 

Materi tambahan  :   Download , Download

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.

RINGKAS

Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan, serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat berguna bagi sebuah perusahaan.

Langkah melakukan RINGKAS :

1. Cek-barang yang berada di area masing-masing.

2. Tetapkan kategori barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.

3. Beri label warna merah untuk barang yang tidak digunakan

4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang /memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.

5. Pindahkan barangbarang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.

RAPI

Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah. Perusahaan tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.

Langkah melakukan RAPI :

1. Rancang metode penempatan barang yang diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan

2. Tempatkan barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan

3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula.

RESIK

Prinsip RESIK adalah membersihkan tempat/lingkungan kerja, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap orang dari CEO hingga pada tingkat office boy.

Langkah melakukan RESIK :

1. Penyediaan sarana kebersihan,

2. Pembersihan tempat kerja,

3. Peremajaan tempat kerja, dan

4. Pelestarian RESIK.

RAWAT

Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang telash dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).

Langkah melakukan RAWAT :

1. Tetapkan standar kebersihan, penempatan, penataan

2. Komunikasikan ke setiap karyawan yang sedang bekerja di tempat kerja

RAJIN

Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai. RAJIN di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di tempat kerja. Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN di tempat kerja adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”

Langkah melakukan RAJIN :

1. Target bersama,

2. Teladan atasan

3. Hubungan/komunikasi di lingkungan kerja

4. Kesempatan belajar

113 komentar di “Konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin)

    • kalau mau mudah pak. menerapkan 5R di berikan pelatihan dulu dari pimpinan di atas mulai Direktur sampai forman/ kepala kerja, langsung dibuatkan tim 5R atau 5 tim 5R (ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) langsung di implementasinya karena mereka punya wewenag dan tanggung jawab sedangkan karyawa pasti mengikuti. dan sekarang ini yang saya lakukan karena merubah perilaku itu dari pimpinan. Ok

    • kita jangan melihat tua mudah di beri training dulu, dan lakukan praktek di lapangan dan kasi mereka kepercayaan, dan buat aturan dulu.trm

  1. Ada resep jitu untuk masalah Mas Yoyok, yaitu DIPAKSA – TERPAKSA – BISA – BIASA – BUDAYA.
    5 langkah tadi tmasing-masaing harus dijabarkan ke dalam action plan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja/budaya kerja setempat.

    DIPAKSA = misal dengan memberlakukan sanksi tertentu, TERPAKSA=misal untuk mencapai kenaikan pangkat/golongan harus dengan syarat begini-begitu yg ada hubungannya dg 5R, dlsb.

  2. di tempat saya bekerja, memulai program 5R dengan membentuk tim promotor yang beranggotakan seluruh pimpinan kerja yang dipimpin oleh project manager. dimulai dari 5R aktif, efektif dan prefentif. program di review tiap minggu.

    • Setiap tahapan 5R seharusnya ada tahapannya, karena setiap tahapan memerlukan proses yang telah ditetapkan kapan dimulai dan kapan target penyelesaiannya…

  3. Yang jelas, penerapan 5R itu harus merupakan suatu “continual process” sehingga agak sulit memang untuk menarik benang merah batasan waktu ideal untuk tiap proses. Disamping itu, tiap-tiap perusahaan memiliki budaya berbeda-beda. Ada pendapat/pengalaman dari teman-teman lain ?

  4. saran njenengan sudah saya coba terapkan,,, tapi ya,,,ampun halangannya buanyak sekali.. terutama tiadanya dukungan dari teman teman sekerja,, kalau bos sich oke saja.. dipaksa saya dilawan kalau disadarkan ndak jalan… piye to mas..

    • 5R konsep yang sangat powerful dalam pekerjaan, baik manufaktur maupun office, tp sayang nya banyak pihak bahkan level pimpinan/ manajemen yang menyepelekan hal ini. Seakan 5R hanya masalah bersih-bersih.
      Pola pikir ini yang harus diubah, walaupun dalam implementasi nya banyak hambatannya, terutama jika tidak ada dari dukungan..
      Buat rekan-rekan yang sudah mengerti dan concern dengan 5R tetap semangat!!! mari kita ubahkan budaya di tempat kita masing-masing..

  5. ditempat kerja kami…dah diaplikasikan tuh….efektif…yang penting koordinasi & konsolidasi yang erat &terus menerus…dan harus jadi komitmen bersama-sama…

  6. assalamu’alaikum w.w.
    saya bekerja di perusahaan yg telah menerapkan konsep 5r lebih dari 5 th, namun hasilnya masih sangat jauh dari yang diharapkan. kebetulan sy dr divisi support yg notabene pelaksanaannya lebih sulit dibandingkan div produksi, tidak kurang2 pelatihan, workshop, study banding sdh dilakukan. Ada saran dr bpk-ibu atau pengalaman mengubah budaya…….? wassalamu’alaikum w.w.

    • perusahaan kami adalah menganut sistem 5R, struktur 5R itu sendiri sebenarnya fleksibel tidak ada patokan baku tergantung kebutuhan dan lingkup kerjanya. Maksudnya semakin luas lingkup kerjanya, maka akan semakin disesuaikan PIC (person in charge) yang ada dimana sebagai penanggung jawab area. Kalau di perusahaan kami terdiri dari:
      1. Penanggung jawab
      2. Ketua Pelaksanaan Operasional
      3. Sekretaris
      4. Auditor
      5. Koordinator area.

      Jika kurang jelas dapat Japri ke email saya. Terima kasih.

  7. hari ini di kantor diadakan patrol 5R untuk pertama kalinya, wuih heboh banget ada yang ga terima kena Red Tag. tapi kayaknya temen2 semua pada semangat ngadepin patrol bulan depan emang karena tujuan 5R itu untuk kebaikan bersama

  8. Saya sudah menerapkan 5R sampai sistem denda yaitu 5 ribu untuk satu standar belum tiap temuan.
    Untuk menerapkan 5R gampang-susah2 dan tidak bisa dibebankan ke satu orang maka team utama adalah yang punya kuasa/power (formal atau non formal) dan harus kompak. bila sudah kompak semua masalah gampang diselesaikan baik dengan cara keras atau lembut.
    Kalau mau share kirim alamat email akan saya hubungi by email.

    Thx

  9. Thx.. atas info safety yang diberikan, semoga untuk penerapan lanjutan kita bisa saling tukar informasi lebih lanjut.

    Wassalam
    Dedi K

  10. di Perusahaan kami 5S/5R di sederhanakan bahasanya menjadi PTBMB yang kepanjangan dari Pilih, Tata, Bersih, Mantapkan, Biasakan.
    Program ini memang sangat berat mengawalinya. tetapi dengan koordinasi terus antar bagian/ devisi maka akhirnya jalan juga. Dan Alhamdulillah kami mendapatkan medali Perak dari PemProv Jawa Timur. Selamat Berjuang !! Salam Antusias 5S yes ! Yes ! Yes !

    Hidayat- Japfa SIdoarjo

  11. Dear All,
    Salam kenal smuanya…
    Saat ini saya lagi dipercaya untuk sebagai ketua commite 5R company, yang ingin saya tanyakan da ga referensi kategori mayor atau minor tiap – tiap temuan?

    Terima kasih.

  12. alhamdullilah…
    materi yg bapak sajikan udah cukup bagus..
    saya dari D3 hiperkes UNS solo…
    smoga dapat mnjd bekal buat magang..
    materi dan pengalaman dari penerapan tolong ditambah..

  13. Di perusahaan saya juga diterapkan 5R,tetapi perjalanannya stagnan
    Disini saya memikul beban berat,dimana tiap kali ada hal yang berkaitan dengan Keselamatan dan 5R saya yang selalu harus bertanggung jawab, alasannya klise ” Kamu khan Ahlinya “, disisi lain tidak ada dukungan atau respon dari rekan maupun atasan, sehingga saya melangkah pun agak berat hati, disini saya mohon saran dan masukan dari anda maupun fans yang lain, trims bwt smua

  14. ketika ingin sekali melaksanakan 5R bagaimana kah caranya ketika kita berada di lingkungan yang ditempati oleh orang2lama ?cara berfikir nya selalu berpedoman pada masa lalu?

  15. saya juga perlu slogan slogan 5R yang cespleng. Kalau orang baca langsung hatinya tersentuh atau slogan yang lucuuu banget sehingga orang akan selalu ingat…ada nggak ya? ayo siapa bisa bantu? trims sebelumnya.

  16. dalam sistem 5R dalam penerapan point 3, yaitu Rapi…berarti kita musti menempatkan barang yg sesuai dengan kegunaan nya…jika barang yg kebutuhan nya rendah berjumlah besar ditemukan..dan harus di tempatkan ditempat baru .sedangkan kami tidak memiliki space untuk itu..apa solusi terbaik untuk mengatasi nya..???

  17. Saya Baru saja mau menerapkan 5 r di tempat saya bekerja, sehingga masih dalam tahap belajar disini saya melihat kebisaan buruk karyawan yang sembarangan naruh file2 atapun barng2 atk, bagemana ya cara yang halus untuk mengingatkan mereka akan pentingnya 5R,, dan membiasakannya????

  18. halo semua,
    trmksh atas sharing info2nya, sy sdg butuh referensi ttg 5R. Dulu pernah menemukan pustakanya Ir. Kristianto Jahja dri KAIZEN University, tp skg susah didapat 😦
    Bgmana y perencanaan pelatihan/refreshing 5R di tempat kerja?

    regards,

  19. menerapkan 5R memang sulit, tapi bila didukung semua pihak semuanya bakal berjalan ok-ok aja, nanti yang gak mau bakal malu ama teman-temannya yang pada kerja ala 5R

  20. benar-benar sangat berat untuk melaksanakan 5S,banyak rekan2 msh binggung mengenai 5S,karena perushaan belum berani kasih peraturan,dan tidak menunjuk orang yang kompeten.

  21. Mulailah dari diri sendiri,, jangan pernah iri dengan yang lain.. terapkan ditempat kerja kita sendiri dulu,, jangan pernah merasa bosan,, lakukanlah .. itu yang sudah saya terapkan ditempat kerja saya sekarang..

  22. slmt pagi..
    unit saya sedang memulai mempelopori gerakan ini,,
    ada yang punya materi 5R? atau contoh penerapan, sop dll..
    karena link diatas sdh tidak bisa diakses..
    mohon bantuannya jika admin lain ada yang memiliki materinya, minta tolong dikirim ke alamat email saya puspita.nuratna@gmail.com

    terimakasih..

  23. Hello there! I know this is kind of off topic but I was wondering which
    blog platform are you using for this website?
    I’m getting tired of WordPress because I’ve had issues with
    hackers and I’m looking at options for another platform. I would be awesome if you could point me in the direction of a good platform.

  24. saya ni kn sebenarnya petugas security tpi sama manager baru saya d tunjuk sbgai petugas5R.tpi dlm kinerja mengurangi petugas jaga dlm perusahaan malahan petugas security d pakai sistem kompeni.siapa sanggup kerja silakn kerja klo tdk sanggup keluar.gimna ni solusinya .trimakasih.

  25. Metode 5S atau 5R tidak hanya digunakan dalam dunia kerja atau perusahaan namun,lebih tepat kalau diterapkan pada diri sendiri dan rumah tangga. Perlu diketahui metode 5S/5R adalah tatanan yang sangat fleksibel.

  26. Dalam pelaksanaan 5R di perusahaan , kami menggunakan tahapan sikap kerja yang:
    a) DIPAKSA (Manusia pada dasarnya malas)
    b) TERPAKSA (Kendali dengan sistem)
    c) BISA ( Proses pembelajaran sampai Tahu)
    d) BIASA (Sikap yang termotivasi)
    e) BUDAYA (Perilaku yang mengarah pada belief)
    Begitulah kami lakukan. terkait dengan sistem dibuatlah standar-standar yg mengatur object yg ada dalam suatu area.
    contoh, STD Penempatan Barang, Klausul Ringkas > Menentukan lokasi penempatan barang menurut fungsi dan kegunaannya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing area agar memudahkan proses dalam bekerja (Efisiensi Waktu & Proses).
    Klausul rapi >Setiap barang menempati lokasi penempatan barang yang telah ditentukan, terdapat batas–batas yang jelas pada lokasi penempatan barang (berupa garis marka, dll.),
    Klausul Resik >Seluruh area penempatan barang harus bebas dari benda / barang yang dikategorikan sebagai sampah (tali rafia, kertas, plastik, pecahan pallet, bocoran bahan baku / barang jadi, dll.) dan sarang laba-laba. dan seterusnya untuk Klausul Rawat dan Rajin bisa disesuaikan.

    Terkait Sikap memotivasi, bisa dibuat maping area pada suatu perusahaan, diberlakukan jadwal sidak/ patroli, dan di buat semacam kompetisi, dan pemberian reward untuk area yg menjalankan 5R dengan sungguh-sungguh.

    semoga bermanfaat.

  27. Yang saya tanyakan bagaimana ca ra memberi nilai area dlm menentukan prioritas masalahnya trims.. Disana kan ada 5 anggota dan tiap anggota bisa membRi nilai sesuai dg pendapa t anggota ?ada aturan tertentu kah ?

    • Untuk memberikan nilai sebelumnya pasti ada soal ( ini cara berpikir sederhana ).menurut saya bisa dibuat daftar prioritas,kemudian dari situ akan terlihat mana yg ontheroad dan yg jalan ditempat.misalnya 7 prioritas,5 yg ontheroad maka nilainya 5 dibagikan 7 dikalikan 100,samadengan 71 persen.artinya pencapaian prioritas bernilai 70.

  28. “lebih sulit merubah diri sendiri daripada merubah prilaku orang lain untuk dapat mengimplemetasikan prinsip 5 R” mulailah dari diri kita sendiri…

    • Boleh diterima,tidak jg ga apa-apa.menurut saya prinsip dasar dari definisi RAPI adalah melakukan penataan yg dpt mempermudah pengawasan,penjangkauan dan penggunaan oleh semua orang dalam lingkungan di mana 5R diberlakukan.

  29. Bagi perusahaan yang butuh bantuan penerapan 5R , efisiensi , KPI , PICA , SGA dll hubungi kami di 087731148384.
    Ada free trial … bagi yang tidak puas , boleh tidak dilanjutkan.

    Kami bersedia untuk wilayah seluruh Indonesia.

    • Dalam pelaksanaan 5R di perusahaan , kami menggunakan tahapan sikap kerja yang:
      a) DIPAKSA (Manusia pada dasarnya malas)
      b) TERPAKSA (Kendali dengan sistem)
      c) BISA ( Proses pembelajaran sampai Tahu)
      d) BIASA (Sikap yang termotivasi)
      e) BUDAYA (Perilaku yang mengarah pada belief)
      Begitulah kami lakukan. terkait dengan sistem dibuatlah standar-standar yg mengatur object yg ada dalam suatu area.
      contoh, STD Penempatan Barang, Klausul Ringkas > Menentukan lokasi penempatan barang menurut fungsi dan kegunaannya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing area agar memudahkan proses dalam bekerja (Efisiensi Waktu & Proses).
      Klausul rapi >Setiap barang menempati lokasi penempatan barang yang telah ditentukan, terdapat batas–batas yang jelas pada lokasi penempatan barang (berupa garis marka, dll.),
      Klausul Resik >Seluruh area penempatan barang harus bebas dari benda / barang yang dikategorikan sebagai sampah (tali rafia, kertas, plastik, pecahan pallet, bocoran bahan baku / barang jadi, dll.) dan sarang laba-laba. dan seterusnya untuk Klausul Rawat dan Rajin bisa disesuaikan.

      Terkait Sikap memotivasi, bisa dibuat maping area pada suatu perusahaan, diberlakukan jadwal sidak/ patroli, dan di buat semacam kompetisi, dan pemberian reward untuk area yg menjalankan 5R dengan sungguh-sungguh.

      semoga bermanfaat

Tinggalkan Balasan ke Suwarji Batalkan balasan